Penjelasan Singkat Teknik Wawancara Kognitif
Pengertian Wawancara Kognitif
Teknik wawancara kognitif berasal dari penggunaan ingatan secara umum maupun spesifik / terpandu untuk mengidentifikasi dan mengkombinasikannya sehingga terbentuk sebuah metode yang disebut cognitive interview technique (teknik wawancara kognitif) (source: Pearson Education, Inc., 2006).
Teknik Wawancara Kognitif sering digunakan dalam memudahkan mengingat kembali hal yang sulit diingat pada seseorang yang mengalami sesuatu yang sifatnya traumatik atau mungkin juga pada orang yang hanya tidak yakin dengan ingatannya karena hal tertentu. Maka teknik ini berguna sekali.
Teknik ini diciptakan Ron Fisher dan koleganya Edward Geiselman pada tahun 1992 untuk situasi meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi pada saksi / korban pada suatu kejadian, agar mereka tersebut merasa rileks dan kooperatif (source: fpsikologi.uad.ac.id).
Dalam sidang pengadilan dengar pendapat ahli yang menggunakan Teknik Wawancara Kognitif (kasus pembunuhan ganda) menyimpulkan saat itu sebuah alat investigasi yang dapat dipercaya (reliable) dan penggunaannya dalam pengadilan dapat menguatkan (Pearson Education, Inc., 2006).
Prasyarat Keberhasilan Teknik Wawancara Kognitif
Pewawancara memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang terstandarisasi dan juga menanyai responden untuk berpikir mengingatnya lebih berusaha, meng-highlight masalah-masalahnya, mengungkapkan pendapat mereka sendiri juga, membuat penilaian-penilaian terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut (source: Pearson Education, Inc., 2006).Adapun prasayarat yang mungkin harus ada Anda dipenuhi, yaitu (source: Pearson Education, Inc., 2006).:
- Mengajaknya agar mau berkonsentrasi atau serius sedikit
- Kemampuan mendengar aktif oleh interviewer
- Sang pewawancara menjelaskan bahwa beberapa orang menahan informasi karena mereka tidak tahu
- Interviewer menjelaskan bahwa beberepa orang kadang menahan informasinya secara tidak sadar karena mereka tidak tahu bahwa itu penting.
- Selama wawancara berlangsung ingatkanlah dia bahwa Anda senang jika mereka membicarakan segalanya yang mereka ingat
- Berilah Dia izin untuk untuk meyakini ulang segala hal
Juga hal penting lainnya adalah hindari sikap tidak sabar dan agresifnya pewawancara atau penginterogasi tanpa sadar cenderung akan memperkuat bobot sugestinya terhadap tersangka, sehingga memperbesar probabilitas munculnya kesesatan informasi (source: fachrizalandassociates.wordpress.com).
Tahapan-Tahapan Wawancara Kognitif
Tahapan berikut ini diambil dari Pearson Education, Inc., 2006, yaitu:- Meet & Greet (Bertemu dan Menyapa)
- Narrative Phases (Fase Narasi Penggalian Ingatan)
- Extensive Recall through Mnemonics (Penggalian Ingatan Tambahan)
- Summary and Closure (Menyimpulkan dan Penutup)
Meet & Greet. Di sini kembangkanlah rapport, doronglah agar berpartisipasi aktif, jelaskan segalanya mengenai metode yang akan Anda lakukan, berilah izin dia boleh tidak menjawab sesuatu.
Narrative Phases. Dalam tahap ini ada dua gaya yang bisa digunakan. Pertama adalah Free Recall yaitu mempersilahkan Dia menceritakannya dengan bebas apa saja yang Ada dipikirannya saat dihadapan Anda, dan Anda tidak boleh membuat kata-kata yang menuntunnya.
Adapun jika masih belum diperoleh apa yang penting maka barulah Anda dapat menggunakan Guided Recall yaitu membimbingnya dalam mengingat kembali melalui beberapa teknik mnemonic.
Teknik mnemonic dalam Guided Recall (pemanggilan ingatan terpandu) yaitu mulailah beritahu dia untuk mengamati kondisi pikirannya saat memanggil ingatan peristiwa tersebut dan kondisi lingkungan fisik sekeliling peristiwanya tersebut. Jadi, instruksikan dia untuk memikirkan situasi-situasi yang ada di sekeliling tempat peristiwa itu (source: Pearson Education, Inc., 2006)..
Jika memungkinkan juga mencoba mengangkat ingatan tentang lokasi tempat, dimana Anda berada saat itu, apa kata-kata atau kalimat persisnya yang Anda ucapkan, tinggi-rendahnya, bahasa tubuh Anda, dan lain-lain (source: Pearson Education, Inc., 2006)..
Bagaimana juga yang ada dipikiran Anda saat itu, apakah "mengapa aku...", atau "Aku akan mati...", atau mungkin "Akankah aku hidup...?" (source: Pearson Education, Inc., 2006)..
Namun jika masih kurang, belum cukup informasi yang dibutuhkan maka ada opsional atau tambahan teknik mnemonic seperti berikut ini.
Extensive Recall through Mnemonics. Dua teknik utama yang telah menunjukan menyediakan lebih banyak informasi lagi, diantaranya; (i)Memindah urutan ingatannya, dan (ii) Merubah sudut pandang dalam memanggil ingatan
Pertama, memindah urutan ingatan maksudnya adalah Dalam mnemonic yang dipakai dengan cara menggeser waktu jika memungkinkan, seperti tahun, bulan, hari, jam, atau menit di hari kejadian tersebut terjadi dari akhir ke awal dan awal ke akhir yang diubah agar mudah. Atau mungkin dari poin yang mereka sangat mudah ingat jelas visualnya (source: Pearson Education, Inc., 2006).
Kedua, Merubah sudut pandang dalam memanggil ingatan juga perlu, menganjurkan ke dia untuk menceritakan ulang situasinya dalam sudut pandang orang di sekitarnya yang berhubungan dengan peristiwa tersebut (source: Pearson Education, Inc., 2006).
Summary and Closure. Simpulkanlah secara singkat informasi yang disediakan oleh interviewee (dia yang Anda wawancara), juga suruh dia untuk memperhatikan dan menginterupsi segera bila dia mengingat informasi baru atau adanya kesalahan dalam kesimpulan pihak interviewer (source: Pearson Education, Inc., 2006).
Selalulah akhiri wawancara dengan pesan yang positif, agar yakin waktu yang dihabiskannya membantu dirinya secara mental merelokasi terhadap masa sekarang. Berterimakasihlah terhadap waktu mereka/nya dan atas tenaganya. Ingatkanlah juga dia untuk berusaha memanggil ulang informasi dan memberitahu Anda (source: Pearson Education, Inc., 2006).
Komentar?TulisTutup